Sabtu, 23 September 2017

RENUNGAN PAGI

Sabtu, 23 September 2017
Sebuah Penawaran yang Lebih Baik
"Jawab Yesus kepadanya:   'Jikalau engkau tahu   tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: 
Berilah Aku   minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan la telah memberikan kepadamu air hidup'" 
(Yohanes 4:10).

Tawaran Yesus perihal "sesuatu yang lebih baik" bagi wanita Samaria yaitu ti­ dak kurang dari lima janji khusus. Dia menyebut sebuah "karunia Allah'' (ayat 10), yang dijanjikan-Nya adalah sesuatu yang lebih baik; Dia menunjuk sumur "mata air" (ayat 14), Dia menjanjikan  kepada wanita ini sebuah  harap­an yang lebih baik; Dia mencela hubungannya dengan beberapa suami (ayat 16-18), Dia menjanjikan perbuatan yang lebih baik; Dia melawan pandangan wa­nita tersebut yaitu membanggakan gunung tempat penyembahan (ayat 21-24), Dia menjanjikan bahwa yang diharapkan adalah lebih baik; dan untuk menja­ wab tanggapan wanita itu tentang kedatangan Mesias (ayat 25) dan pernyataan 'Akulah Dia'' (ayat 26), Dia menjanjikan harta yang lebih baik.
Janji-janji ini merupakan "sesuatu yang lebih baik'' bahwa sebagai orang Kristen kita harus berikan kepada dunia. Mereka menyoroti "sesuatu yang le­bih baik'' daripada kegembiraan olahraga yang cepat hilang; "Sesuatu yang le­bih baik'' daripada pekerjaan rutin tanpa henti; "Sesuatu yang lebih baik'' dari­ pada menghabiskan hari-hari kita seperti budak yang sementara berbaris da­lam hidup, sebagai korban yang tidak berpengharapan dalam kehidupan gene­rasi yang bersifat sementara ini; "Sesuatu yang lebih baik'' daripada pemaham­an yang mengerikan dari para intelektual yang menentukan hidup sebagai "le­dakan kekejaman dari suatu tempat tinggal yang tidak pasti"; "Sesuatu yang le­bih baik'' daripada bakat yang disia-siakan dan kubur tanpa Kristus dari mere­ka yang menolak kasih-Nya.
Orang percaya tidak perlu masuk kedalam perdebatan atau menghabiskan energi mereka dalam perselisihan yang dirancang untuk mengritik dan meren­dahkan ajaran lain. Injil tentang Yesus sudah cukup meyakinkan; kuat dalam menghadapi semua rumusan yang ada. Hal ini adalah paling pasti, menarik, dan meyakinkan-sesuatu yang lebih baik.
Wanita di sumur Yakub menerima Yesus dan diubahkan. Dia berada di tempat yang penuh dengan kesombongan, tetapi dengan yakin meninggalkan­ nya karena harapan yang pasti; dia dikepung dengan tradisi egois, tetapi me­ninggalkannya dan percaya pada Tabib Agung; dia terpaku dengan tanah Ya­kub, tetapi meninggalkannya dan diubah oleh Allah Yakub; dia bekerja dalam kesibukan setiap hari, tetapi meninggalkannya dan diubahkan dalam hubung­an yang baru; dia terikat oleh upah yang kejam karena dosa, tetapi dihancurkan oleh Batu Zaman; penuh nafsu dan perselisihan, tetapi ditinggalkannya dan di­ isi dengan Air Kehidupan. Dan demikian pula dengan semua orang yang me­milih-Nya-"jauh lebih baik:'

Jumat, 22 September 2017

SEKOLAH SABAT DEWASA

Jumat, 22 September 2017
Pendalaman - Injil dan Gereja
Pendalaman: “Roh Allah menahan kejahatan di bawah kendali hati nurani. Ketika manusia meninggikan diri di atas pengaruh Roh, ia menuai panen kejahatan. Selama orang itu seperti itu Roh memilikipengaruh yang kurang untuk menahan dia dari menabur benih ketidaksetiaan.Peringatan memilikikekutatan yang semakin mengecilatasnya.Secara bertahap dia kehilangan rasa takutnya Allah. Dia menabur dalam daging; ia akan menuai kebinasaan. Panendari benih yang iataburkan,menjadi matang. Dia menghina perintah-perintah Allah yang kudus. Hati dagingnya menjadi hati batu.Penolakan terhadap kebenaran menegaskan kesalahannya.Oleh sebab manusia menabur benih yang jahat, makapelanggaran hukum, kejahatan, dan kekerasan terjadi dahulu kala.
“Semua harus cerdas dalam memperhatikan agen perantara oleh manajiwa dihancurkan. Hal ini bukan karenaadanya keputusan yang Allah jatuhkan terhadap manusia. Dia tidak membuat orang buta rohani. Allah memberikanterang dan bukti yang cukup untukmenyanggupkan manusia membedakan kebenaran dari kesalahan. Tetapi Dia tidak memaksa manusia untuk menerima kebenaran. Dia memberinya kebebasanuntuk memilih kebaikan atau memilih kejahatan. Jika manusia menolak bukti yang cukup untuk membimbing keputusannya ke arah yang benar, dansekali memilih yang jahat, ia akan lebih mudah melakukan hal ini untuk kedua kalinya. Ketiga kalinya ia akan masih lebihsuka memisahkan diri dari Tuhan dan memilih untuk berdiri di pihak Setan. Dankelanjutannya ia akan terus sampai diamenetap dalam kejahatan, danmemercayai kebohongan yang ia anggapsebagai kebenaran.Perlawanannya telah menghasilkan tuaiannya (MS 126, 1901)“—Ellen G. White Comments,The SDA Bible Commentary, vol. 6, p. 1112.

Pertanyaan Diskusi:
Dalam arti praktis, apa 
sebenarnya yang dimaksud dengan “Memulihkan” sesama orang percaya yang telah jatuh ke dalam dosa?Dalam cara apa sifat dari dosa yang dilakukan memengaruhi proses pemulihan? Apakah pemulhanberarti bahwa segalanya akan sama seperti sebelumnya? 
Diskusikan.
Karena ada beberapa beban yang orang harus tanggung sendiri (Gal 6:5),bagaimanakah seorang percayamenentukan apakah dia harus mencoba untuk membantu seseorang?
Bagaimana gereja Anda menerapkan nasihat Paulus dalam Galatia 6? Apa yang dapat Anda lakukan secara pribadi untuk membuat perbedaan?
Ringkasan: Indikasi kehadiran Allah di antara umat-Nya adalah roh Kristusditunjukkan dalam gereja. Hal ini dapat dilihat dalam cara pengampunan dan pemulihan diberikan kepada mereka yang berbuat salah,dalam cara bagaimana mereka saling membantu dalampencobaan, dan dalam tindakan kebaikan yang sengaja diberikan tidak hanya di antara mereka sendiri tetapi juga kepadaorang-orang kafir.

RENUNGAN PAGI

Jumat, 22 September 2017
 
Sebuah Kesaksian Pasti
 
“Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: “Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat”
(Yohanes 4:39).
 
Bagi wanita di sumur pertemuan dengan Tuhan Yesus tidak hanya berarti memiliki tujuan hidup baru, namun juga motivasi pasti yaitu membagikan Yesus yang telah mengubah hidupnya. Kegembiraan wanita itu begitu besar sehingga dia tidak dapat melakukan yang lain. Ketika wanita itu menyadari bahwa yang berbicara dengan dirinya adalah Mesias, dia sangat bersemangat dan luar biasa dalam menyaksikan dan luar biasa dalam menyaksikan tentang kuasa dari pribadi-Nya.
 
Kita bisa membayangkan – menarik rambutnya ke belakang, menunda untuk mengisi tempayannya, menendang sendalnya, mengangkat ujung jubahnya sehingga dapat bergerak tanpa hambatan seorang pendengar yang tidak layak, sekarang telah disadarkan dan menjadi seorang murid, berjalan dengan semangat kembali ke kota untuk memberitakan kabar baik.
 
Banyak dari orang Samaria di kota itu “telah menjadi percaya kepada-Nya” (ayat 39), dan setelah Yesus tinggal bersama-sama mereka untuk dua hari lamanya, “dan lebih banyak lagi orang menjadi percaya karena perkataan-Nya,” berkata “kami percaya… sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah Juruselamat dunia” (ayat 41, 42).
 
Suatu hasil yang pasti dari memilih Yesus, terbebas dari sifat buruk yang berbahaya dan tradisi yang menyakitkan dan menemukan pengampunan dan harapan untuk kehidupan kekal, adalah kesaksian yang penuh semangat. Kita tidak akan berdiam diri tentang sahabat baru kita, Yesus. Dia akan menjadi perhatian kita yang terindah, milik kesayangan kita, nilai yang tertinggi dalam kehidupan kita, dan kebahagiaan yang tidak dapat disembunyikan. Saat kita tiba pada kenyataan bahwa Dia sendiri memilih untuk datang dan mati. pencipta atas makhluk ciptaan, Raja atas para hamba. Hakim untuk yang terhukum, seharusnya kita didorong dan penuh semangat dalam menyaksikan kasih itu.
 
Adalah hikmat-Nya yang diberikan kepada kita “sesuatu yang lebih baik” – kesucian-Nya untuk dosa kita, pengorbanan-Nya untuk keegoisan kita, jubah-Nya untuk pakaian bersalah kita, kemurnian-Nya untuk mengerjakan kebenaran kita; kekudusan-Nya yang sempurna untuk menyempurnakan kita yang cacat – sehingga menjadikan kita murid yang penuh kebahagiaan.
 

Tidak semua masyarakat akan merespons seperti Desa Samaria yang tidak terkenal itu. Ada beberapa tempat, ketika diperingatkan, adalah layak mendapatkan “mengebaskan debu dari kaki kita.” Terima kasih Tuhan, meskipun, ada beberapa tempat di mana “domba belum masuk ke dalam kandang, “ dengan senang hati akan merangkul “sesuatu yang lebih baik” dari Firman Tuhan.

Kamis, 21 September 2017

REVIVAL AND REFORMATION

Ratapan 5:1-22 (TB)  Ingatlah, ya TUHAN, apa yang terjadi atas kami, pandanglah dan lihatlah akan kehinaan kami.
Milik pusaka kami beralih kepada orang lain, rumah-rumah kami kepada orang asing.
Kami menjadi anak yatim, tak punya bapa, dan ibu kami seperti janda.
Air kami kami minum dengan membayar, kami mendapat kayu dengan bayaran.
Kami dikejar dekat-dekat, kami lelah, bagi kami tak ada istirahat.
Kami mengulurkan tangan kepada Mesir, dan kepada Asyur untuk menjadi kenyang dengan roti.
Bapak-bapak kami berbuat dosa, mereka tak ada lagi, dan kami yang menanggung kedurjanaan mereka.
Pelayan-pelayan memerintah atas kami; yang melepaskan kami dari tangan mereka tak ada.
Dengan bahaya maut karena serangan pedang di padang gurun, kami harus mengambil makanan kami.
Kulit kami membara laksana perapian, karena nyerinya kelaparan.
Mereka memperkosa wanita-wanita di Sion dan gadis-gadis di kota-kota Yehuda.
Pemimpin-pemimpin digantung oleh tangan mereka, para tua-tua tidak dihormati.
Pemuda-pemuda harus memikul batu kilangan, anak-anak terjatuh karena beratnya pikulan kayu.
Para tua-tua tidak berkumpul lagi di pintu gerbang, para teruna berhenti main kecapi.
Lenyaplah kegirangan hati kami, tari-tarian kami berubah menjadi perkabungan.
Mahkota telah jatuh dari kepala kami. Wahai kami, karena kami telah berbuat dosa!
Karena inilah hati kami sakit, karena inilah mata kami jadi kabur:
karena bukit Sion yang tandus, di mana anjing-anjing hutan berkeliaran.
Engkau, ya TUHAN, bertakhta selama-lamanya, takhta-Mu tetap dari masa ke masa!
Mengapa Engkau melupakan kami selama-lamanya, meninggalkan kami demikian lama?
Bawalah kami kembali kepada-Mu, ya TUHAN, maka kami akan kembali, baharuilah hari-hari kami seperti dahulu kala!
Atau, apa Engkau sudah membuang kami sama sekali? Sangat murkakah Engkau terhadap kami?

SEKOLAH SABAT DEWASA

Kamis, 21 September 2017

Menabur dan Menuai (Gal 6: 6-10).

Dalam Galatia 6:7, kata yang diterjemahkan “mengejek”(mukterizo) hanya muncul di sini dalam Perjanjian Baru, meskipun sering muncul dalam terjemahan Yunani dari Perjanjian Lama. Secara harfiah berarti “menaikan hidung seseorang tanda menghina.” Dalam Perjanjian Lama itu biasanya merujukpada merendahkan para nabi Allah (2 Taw 36:16, Yer 20:7), dan bahkan digunakan sekali untuk menggambarkan secara grafissikap memberontak terhadap Allah (Yeh. 8:17).

Maksud Paulus adalah bahwa orang mungkin mengabaikan Allah atau bahkan mencemoohkan perintah-perintah-Nya, tetapi mereka tidak bisa mengecoh Allah. Dia adalah hakim tertinggi, dan pada akhirnya mereka akan harus bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Baca Galatia 6:8. Apa yang Paulus maksudkan di sini?Contoh apa yang dapat Anda temukan di dalam Alkitabtentang tokoh-tokoh yang menabur daging dan menabur Roh?(Lihat, misalnya, Kis. 5:1-5, Lukas 22:3, Dan. 1:8, Mat. 4:1)

Metafora Paulus tentang menabur dan menuai bukan sesuatu yang unik. Ini adalah fakta kehidupan yang muncul dalam banyak pepatah kuno.Namun yang pentingadalah bagaimana Paulus menggunakannya untuk menyoroti komentarnya sebelumnya tentang daging dan Roh. James D. G. Dunn menulis,“Persamaannya di zaman modern adalah bahwa kita bebas untuk memilih, tetapi kita tidak bebas untuk memilih konsekuensi dari pilihan kita.” –Galatians,p. 330.

Meskipun Tuhan tidak selalu membebaskan kita dari konsekuensi duniawi akibat dosa-dosa kita, kita tidak harus dirundung keputusasaan akibatpilihan buruk yang telah kita buat. Kita dapat bersukacita bahwa Tuhan telah mengampuni kita dari dosa-dosa kita dan mengangkat kita sebagai anak-anak-Nya. Kita harus memanfaatkan peluang yang kita miliki sekarang untuk berinvestasi dalam hal-hal yang akan menghasilkan panen surgawi.

Sementara itu,Galatia 6:10 menggambarkan pokok pemikiran bahwa “Etika Kristen memiliki fokus ganda: satu adalah universal dan mencakup semuanya,‘Mari kita berbuat baik kepada semua orang”; yang lain adalah khusus dan spesifik,‘terutama kepada saudara seiman.’Seruan universal Paulus didasarkan pada kenyataan bahwa semua orang di manapun diciptakan menurut gambar Allah dan dengan demikian jauhlebih berharga dalampemandangan-Nya. Setiap kali orang-orang Kristen melupakanfakta utamadari wahyu Alkitab ini, mau tak mau mereka  menjadi korban dari dosarasisme, seksisme,sukuisme,kelasisme, yang membutakan,serta ribuan kemunafikan lain yang telah merusakumat manusia sejak Adam dan Hawa sampai hari ini.”Timothy George,Galatians, pp. 427, 428.
Anda sedang menabur,apakah untuk kebaikan atau kejahatan. Lihatlahdirimu.Jenis panen apa yang Anda akantuai?

RENUNGAN PAGI

Kamis, 21 September  2017
 
Allah Itu Roh
 
“Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembahan-penyembahan benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembahan-penyembahan demikian, Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran”
(Yohanes 4:23, 24).
 
Sumur di mana mereka berbincang-bincang dikenal wanita itu sebagai pemberian Yakub kepada orang Samaria. Itu adalah harta pusaka mereka. Symbol yang paling terlihat dalam hubungan mereka dengan sejarah dan Tuhan yang ada dalam sejarah mereka. Wanita ini berhadapan dengan Musafir Yahudi yang mengetahui tentang sumur ini, tanah ini, air ini, dan pemberi sumur mereka, yaitu Yakub, karena semua bagian unggul dan unik adalah dari warisan orang Samaria dan dengan berani mengatakan milik-Nya dan milik umat-Nya.
 
Yesus sangat mengerti. Tanpa berdebat atau memarahi, tanpa menjatuhkan harga dirinya atau merendahkan tempat kelahirannya. Dia tetap maju dengan janji-janji-Nya mengenai tempat yang lebih baik yang sementara Ia tawarkan. Dan itu berhasil! Wanita ini berhasil diubahkan – ia dilahirkan kembali dengan penuh kebaikan dan kesempurnaan.
 
Kelahiran pertama memberinya mawar Sikhem
Kelahiran kedua memberinya bunga bakung di lembah.
Kelahiran pertama memberinya buah dari Sikhar.
Kelahiran kedua memberinya buah Roh.
Kelahiran pertama memberinya air dari sumur.
Kelahiran kedua memberinya Air Kehidupan.
Kelahiran pertama memberinya hak atas Gunung Gerizim.
Kelahiran kedua memberinya akses ke Gunung Sion.
Kelahiran pertama memberinya gaun Samaria.
Kelahiran kedua memberinya jubah kebenaran Kristus.
Kelahiran pertama memberinya kebanggaan atas suatu bangsa.
Kelahiran kedua memberinya tempat dalam kekekalan.
Kelahiran pertama memberinya sumur Yakub.
Kelahiran kedua memberinya Tuhan Yakub.
 

Tidak heran nabi itu menulis; “Sesuatu yang lebih baik adalah…. Hukum bagi semua yang hidup benar. Apapun yang Kristus minta untuk kita tinggalkan artinya Dia menawarkan sesuatu sebagai penggantinya yaitu sesuatu yang lebih baik” (Membina Pendidikan Sejati, hlm. 278).

Rabu, 20 September 2017

SEKOLAH SABAT DEWASA

Rabu, 20 September 2017

Hukum Kristus (Gal 6:2-5)

Paulus menghubungkan menanggungbeban dengan memenuhi hukum Kristus. Apa yang dia maksud dengan “hukum Kristus”? Gal. 5:14, 6:2, Yoh.13:34, Mat. 22:34-40.

Penggunaan Paulus akan frase “hukum Kristus”(ton nomon tou Christou)tidak muncul di tempat lain dalam Alkitab, meskipun ia menggunakan ekspresi yangserupa dalam 1 Korintus 9:21 (ennomos Christou). Keunikan dari frase ini telah menghasilkan sejumlah interpretasi yang berbeda.Sebagian orang keliru berpendapat bahwa ini adalah bukti bahwa hukum Allah yang diberikan di Sinai telah diganti dengan hukum lain,yaitu hukum Kristus.Yang lain mengklaim kata hukum berarti“prinsip”umum (lihat Rm 7:21), yang berarti bahwa dalam memikul beban orang lain, kita mengikuti teladan Yesus.Sekalipun interpretasi yang terakhir memiliki beberapa manfaat, konteks dan terminologi yang sama dengan Galatia 5:14 menunjukkan bahwa “memenuhi hukum Kristus”merupakan referensi lain untuk memenuhi hukum moral melalui kasih. Paulus menunjukkan lebih awal dalam suratnya bahwa hukum moral tidak dibatalkan dengan kedatangan Kristus. Sebaliknya, hukum moral ditafsirkan olehkasih akan terus memainkan peran penting dalam kehidupan Kristen. Ini adalah lambang dari apa yang Yesus ajarkan selama pelayanan-Nya di dunia dan juga praktikkan sepanjang hidup-Nya dan bahkan dalam kematian-Nya. Dalam memikul beban orang lain, kita tidak hanya mengikuti jejak Yesus, kita juga memenuhi hukum taurat.

Masalah lain yang muncul dalam ayat-ayatini, kontradiksi yang nampak antara Galatia 6:2 dan 6:5.Namun masalah inimudah diselesaikan ketika orang menyadari bahwa Paulus menggunakan dua kata yang berbeda untuk menggambarkan dua situasi yang berbeda. Seperti yang telah kita lihat, kata yang diterjemahkan beban dalam ayat 2 (baros)merujuk pada beban berat yang harusdipikul untuk jarak yang jauh.Namun demikian, kata phortion dalam ayat 5,merujuk kepada kargo kapal, ransel tentara, atau bahkan seorang bayi dalam kandungan.Sementara beban yang terdahulu dapat dikesampingkan,bebanyang belakangan tidak bisa. Seorang ibu hamil harus membawa anaknya sendiri. Sebagaimana yang ditunjukkan olehcontoh ini, ada beberapa beban yang orang lain dapat membantu kita menanggungnya tetapi beban lainnyayang tidak ada manusia dapat menanggungya bagi kita, seperti bebanrasa bersalah, penderitaan, dan kematian. Untuk beban tersebut, kita harus bergantung pada bantuan Tuhan saja(Mat 11:28-30).
Sementara sebagian beban Anda bisa mendapatkan bantuan dari orang lain,sebagian Anda harus membawanyakepada Tuhan saja. Bagaimana Anda bisa belajar untuk menyerahkan kepada Tuhan hal-hal yang Anda sendiri,tidak mampu menanggungnya?

REVIVAL AND REFORMATION

Ratapan 5:1-22 (TB)  Ingatlah, ya TUHAN, apa yang terjadi atas kami, pandanglah dan lihatlah akan kehinaan kami.
Milik pusaka kami beralih kepada orang lain, rumah-rumah kami kepada orang asing.
Kami menjadi anak yatim, tak punya bapa, dan ibu kami seperti janda.
Air kami kami minum dengan membayar, kami mendapat kayu dengan bayaran.
Kami dikejar dekat-dekat, kami lelah, bagi kami tak ada istirahat.
Kami mengulurkan tangan kepada Mesir, dan kepada Asyur untuk menjadi kenyang dengan roti.
Bapak-bapak kami berbuat dosa, mereka tak ada lagi, dan kami yang menanggung kedurjanaan mereka.
Pelayan-pelayan memerintah atas kami; yang melepaskan kami dari tangan mereka tak ada.
Dengan bahaya maut karena serangan pedang di padang gurun, kami harus mengambil makanan kami.
Kulit kami membara laksana perapian, karena nyerinya kelaparan.
Mereka memperkosa wanita-wanita di Sion dan gadis-gadis di kota-kota Yehuda.
Pemimpin-pemimpin digantung oleh tangan mereka, para tua-tua tidak dihormati.
Pemuda-pemuda harus memikul batu kilangan, anak-anak terjatuh karena beratnya pikulan kayu.
Para tua-tua tidak berkumpul lagi di pintu gerbang, para teruna berhenti main kecapi.
Lenyaplah kegirangan hati kami, tari-tarian kami berubah menjadi perkabungan.
Mahkota telah jatuh dari kepala kami. Wahai kami, karena kami telah berbuat dosa!
Karena inilah hati kami sakit, karena inilah mata kami jadi kabur:
karena bukit Sion yang tandus, di mana anjing-anjing hutan berkeliaran.
Engkau, ya TUHAN, bertakhta selama-lamanya, takhta-Mu tetap dari masa ke masa!
Mengapa Engkau melupakan kami selama-lamanya, meninggalkan kami demikian lama?
Bawalah kami kembali kepada-Mu, ya TUHAN, maka kami akan kembali, baharuilah hari-hari kami seperti dahulu kala!
Atau, apa Engkau sudah membuang kami sama sekali? Sangat murkakah Engkau terhadap kami?

http://www.bibleforandroid.com/v/66e0e53024fb

RENUNGAN PAGI

Selasa, 19 September 2017
Sikap Kasih Kristus
 
“Kata perempuan itu kepada-Nya: ‘Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air”
(Yohanes 4:15).
 
Keadaan wanita yang Kristus sedang dekati saat di sumur adalah gambaran masyarakat umum zaman ini. Hidupnya telah diselingi oleh serangkaian hubungan menggairahkan dalam waktu yang singkat dan sementara. Wanita ini tidak memilih kebahagiaan sejati atau ketenangan jiwa. Kita tinggal di dalam kehidupan masyarakat berpenyakit dosa, dipenuhi dengan para pencari kesenangan – menginginkan kepuasan sementara, keindahan terbatas, dan uap keberhasilan, yang secara rutin berkumpul pada sumur solusi sementara.
 
Semakin lama kita di bumi ini semakin sulit untuk mendapatkan perhatian mereka dan menarik mereka kepada Yesus. Tetapi kita harus mencoba. Dan kita harus melakukannya, mengetahui bahwa cara Kristus masih bekerja, kebaikan dan kasih diekspresikan dalam sikap dan perbuatan jauh  lebih efektif dalam memimpin kepada Kristus daripada perdebatan dan kecaman.
 
Nabi kita pada zaman ini menulis: “Sedikit gunanya mencoba mengubah orang lain dengan menyerang apa yang kita anggap salah. Usaha seperti itu lebih banyak menghasilkan kerugian dari pada kebaikan. Dalam percakapan-Nya dengan wanita Samaria,… Yesus… menawarkan kepada wanita itu sesuatu yang lebih baik daripada yang dia miliki… Inilah gambaran tentang cara bagaimana kita bekerja” (Membina Keluarga Sehat, hlm.134). sekali lagi: “Semakin kurang kita mengritik orang lain, pengaruh kita akan lebih besar untuk kebaikan mereka. Seringkali, teguran positif lebih banyak bahayanya daripada kebaikan. Biarlah kebaikan Kristus akan dinikmati oleh semua orang” (Medical Ministry, hlm. 209).
 
Pendekatan yang baik tentu saja tidak hanya digunakan untuk penginjilan kepada tetangga dan teman-teman, tetapi juga untuk rumah tangga kita dan  terutama anak-anak kita. “Terlalu banyak nasihat positif?” Ya, adalah mungkin bahwa kita dalam semangat untuk mengarahkan anak-anak kita ke arah yang benar, namun kita salah bertindak “menjadikan Injil sebagai beban yang berat!” Pada saat yang tidak tepat “nasihat yang baik” kadang-kadang menciptakan ketegangan yang mengalahkan tujuan kita. Apakah nasihat ini menunjukkan toleransi jahat atau perhatian pasif terhadap perbuatan salah? Tidak,  tetapi itu tidak menunjukkan sikap positif dan menunjukkan kemurahan hati yang lemah dalam metode pelatihan kita. Dari semuanya itu, diharapkan supaya tetap terbuka jalur komunikasi dan ketergantungan kita pada dorongan dan kuasa Roh Suci sebagai kunci keberhasilan dalam proses kesaksian dan pemeliharaan. 

Selasa, 19 September 2017

PELAJARAN SEKOLAH SABAT DEWASA

Selasa, 19 September 2017
Menanggung Beban (Gal 6:2-5)
Selain memulihkan orang yang jatuh, apa petunjuk lainnya yang Paulus berikan kepada orang-orang percaya di Galatia? (Gal 6:2-5; lihat juga Rm 15:1, Mat 7:12).
Kata Yunani yang diterjemahkan “beban” dalam Galatia 6:5 adalah baros. Secara harfiah merujuk padabeban berat atau beban yang seseorang harus pikul pada jarak jauh.Namun seiring waktu, entah bagaimana,itu menjadi metafora untuk semua jenis masalah atau kesulitan, seperti beban kerja sepanjang hari yang panas (Mat. 20:12). Sementara konteks langsung dari perintah Paulus untuk “saling menanggung beban” tentu mencakup penyimpangan moral dari sesama orang percaya yang disebutkan dalam ayat sebelumnya, konsep menanggung beban yang Paulus pikirkan jauh lebih luas.Instruksi Paulus menunjukkan beberapa wawasan spiritual tentang kehidupan Kristen yang tidak boleh diabaikan.
Pertama,seperti yang dicatat oleh Timothy George,“Semua orang Kristen memiliki beban.Beban kita mungkin berbeda dalam ukuran dan bentuk dan jenisnya bervariasi tergantung pada ketentuan nasib hidup kita. Bagi beberapa orang itu adalah beban pencobaan dan akibat dari kejatuhan moral, seperti dalam ayat 1 di sini. Bagi orang lain mungkin itu adalah penyakit fisik, atau gangguan mental, atau krisis keluarga, atau kurangnya lapangan kerja, atau kezaliman, atau sejumlah hal lain; tapi tidak ada orang Kristen bebas dari beban.Galatians, p. 413.
Kedua, Tuhan tidak bermaksud agar kita menanggung semua beban kita sendiri. Sayangnya,seringkali kitajauh lebih suka untuk membantu orang lain untuk membawa beban mereka daripada kita mengizinkanorang lain untuk membantu kita memikul beban kita sendiri. Paulusmengecam sikap kemandirian ini (Gal.6:3) sebagai kesombongan manusia, ketika kita menolak untuk mengakui bahwa kita juga memiliki kebutuhan dan kelemahan.Kesombongan semacam ini tidak hanya menjauhkan kita dari penghiburan orang lain, tetapi juga mencegah orang lain memenuhi pelayanan yang Allah minta untuk mereka lakukan.
Yang terakhir,Allah memanggil kita untuk menanggung beban orang lain karena melalui tindakan kitamaka penghiburan Allah dinyatakan. Konsep ini dibangun pada kenyataan bahwa gereja adalah tubuh Kristus. Sebuah ilustrasi tentang hal ini ada dalam kata-kata Paulus,“Tetapi Allah, yang menghiburkan orang yang rendah hati, telah menghiburkan kami dengan kedatangan Titus”(2 Kor 7:6). Perhatikan bahwa “Penghiburan Allah tidak diberikan kepada Paulus melalui doa pribadinya dan menanti-nantikan Tuhan, tetapi melalui persahabatan dari seorang teman dan melalui kabar baik yang ia bawa.
“Persahabatan manusia, di mana kita saling menanggung beban ini, merupakan bagian dari maksud Allah bagi umat-Nya.”John R. W. Stott,The Message of Galatians, p. 158.
Apakah yang mencegah Anda untuk mencari pertolongan—sombong, malu, kurangnya kepercayaan, rasa kemandirian? Jika membutuhkan, mengapa tidak mencari seseorang yang Anda percayai dan meminta orang ini untuk berbagi beban Anda?

BACAAN ALKITAB HARIAN

FOLLOW THE BIBLE

Yohanes 14:1-31 Rumah Bapa YOH 14:1 "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percaya juga kepada-Ku. YOH 14:2 Di rumah Bapa-...

LAGU FAVORIT